Mari ikut blog ini

Thursday 9 May 2013

Dakwah di tempat kerja 6

Salam,

di Lakeside Cafe dimana aku bekerja, ada 5 orang pekerja berbangsa India. 3 daripadanya adalah chef/ tukang masak dan dua lagi adalah pekerja biasa seperti aku (buat kitchen works, basuh pinggan, delivery dan seangkatan dengannya).

Di suatu malam yang hening kedengaran Tajes dan Guri berborak kencang di dalam bahasa Hindi.

Tajes: pung pang pung pang

Guri: pang pung pang pung

Lama juga mereka berborak. Dihadapan sinki aka port lepak aku.

Aku khusyuk melihat tingkahlaku mereka sambil mengangguk-angguk (berlagak faham). Nada mereka turun naik, tapi itu tidak menghairankan kerana memang begitu cara mereka berbicara. Bagi mereka, itu biasa, tapi bagi mereka yang tidak biasa dengan budaya bangsa India akan merasakan bahawa mereka sedang bertelingkah. 

Dalam khusyuk mereka berborak, aku mencelah. What are you guys talking about? Are you guys arguing about religions?

Guri menoleh, menunjukkan muka tak puashati. Kemudian dia tersengih. 

"yeah. You know what, Tajes, me and Bharath (seorang lagi tukang masak) are all different religions"

Dia menyambung lagi, " I'm Sikh. Tajes is Hindu and Bharath is Buddha (Mungkin tertukar siapa, dan apa agama mereka). But sometimes i go to his temple and sometimes he go to mine."

Aku buat muka sedikit terkejut. "Seriously? But all three of you are from different religions. How can you share the same temple?"

"Why not. We all worshiped the same God (ke dia sebut Gods?). I also some times go to the mosque", Guri menjawab bangga. 

"Pluralisme habis mamat ni", aku berborak dengan hati.